Selasa, 13 Oktober 2015

Ciri - Ciri, Kandungan Zat, dan Efek Farmakologi Tanaman Sambiloto

Adapun spesifik dari Ciri-ciri Tanaman Sambiloto ini adalah :
- Merupakan tanaman terna.
- Tinggi mencapai 90 cm.
- Batangnya berbentuk segi empat.
- Mempunyai cabang yang banyak.
- Termasuk daun tunggal, bagian tepi daunnya rata, bentuknya memanjang.
- Pada ujung tangkai tumbuh bunga, warnanya putih / ungu
- Buahnya berbentuk memanjang, terdiri dari 2 rongga dan berisi 3-7 biji yang gepeng.

Daun dan percabangan sambiloto mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan homoandrografolid. Juga terdapat flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan apigenin-7,4- dimetileter.

Sambiloto mempunyai kandungan zat yang khas berupa andrographolide.“Zat andrographolide ini tidak ada di tanaman lain” ungkap Ir. Winarto, pemilik kebun tanaman obat Karyasari. Selain andrographolide tanaman ini juga mempunyai kandungan zat panicolin.

Secara turun-temurun, orang sudah menggunakan rebusan daun sambiloto untuk mencegah masuk angin atau influenza, menurunkan demam, sakit kuning, serta mengobati luka. Untuk mengobati luka, biasanya orang menumbuk daun sambiloto kering, dan menaburi luka atau korengnya dengan bubuk sambiloto. Selain itu pahitnya sambiloto juga dipercaya manjur untuk meredakan kencing manis.

Efek farmakologis :
Herba ini berkhasiat bakteriostatik pada Staphylococcus Aurcus, Pseudomonas aeruginosa.Proteus vulgaris, Shigella dysenteriae dan Escherichia Coli.


  1. Herba ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi In vitro, air rebusannya merangsang daya fagositosis sel darah putih.
  2. Andrografoid menurunkan demam yang ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang menyebabkan panas pada kelinci.
  3. Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan trofosit plasenta.
  4. Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik pada pembuluh darah, efek pada jantung iskenik, efek pada respirasi sel. Sifat kholeretik, anti inflamasi dan anti bakteri.
  5. Komponen aktifnya seperti coandrografolid, deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12-didehidroandrografolid berkhasiat anti radang dan antipiretik.
  6. Pemberian rebusan daun sambiloto 40% bly sebanyak 20 milkg bb dapat menurunkan kadar glucosa darah tikus putih (W. Sugiyanto, Fak. Farmasi UGM, 1978)
  7. Infus daun sambiloto 5%, 10% dan 15%, semuanya dapat menurunkan suhu tubuh marmut yang dibuat demam (hasir, jurusan farmasi FMIPA UNHAS, 1988).
  8. Infus herbal sambiloto mempunyai daya anti jamur terhadap Microsforum canis, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, candida albicans, dan ephydermaphyton floccosum (Lyli Hamzah bagian parasitologi FKUI )
  9. Fraksi etanol herba sambiloto mempunyai efek antihistaminergik.(Anna setiadi Ranti jurusan farmasi FMIPA ITB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar